Apasih PMS itu ??
PMS (premenstrual syndrome) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif
berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang
lumrah bagi wanita usia produktif.
Sekitar 40% wanita berusia 14 - 50
tahun menurut suatu penelitian mengalami PMS. PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan
dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid.
Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai
beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori
menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan
antara hormon estrogen dan progesteron. Kemungkinan lain karena berhubungan
dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi
serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka
terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa
faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS :
1. Wanita yang
pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak,
terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti
toksima).
2. Status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih
banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum).
3. Usia (PMS semakin
sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30
- 45 tahun).
4. Stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).
5. Diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam,
kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan,
memperberat gejala PMS).
6. Kekurangan zat-zat gizi seperti kurang
vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat.
But wait ! PMS dapat dicegah lho :)
Dengan melakukan diet yang tepat, seperti hal-hal sebagai berikut :
♥ Membatasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah (sapi dan kambing), kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
♥ Berhenti merokok dan berhenti meminum alkohol.
♥ Membatasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
♥ Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
♥ Membatasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
♥ Membatasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
♥ Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
♥ Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
♥ Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
♥ Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
♥ Menghindari dan mengatasi stres.
♥ Menjaga berat badan (berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS).
♥ Mencatat jadwal siklus haid kamu serta kenali gejala PMS-nya.
♥ Perhatikan pula apakah kamu sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.
semoga bisa membantu ♥
sumber : wikipedia ♥